EDUKASI TENTANG KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA HOME INDUSTRY KONVEKSI JAKET KULIT SINTETIS KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA
EDUKASI TENTANG KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA HOME INDUSTRY KONVEKSI JAKET KULIT SINTETIS KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA
Kata Kunci:
APD. Pencegahan, Penerapan, Penerangan, BPJSAbstrak
Di Kelurahan Sukamentri Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut, tepatnya di RW 13 terdapat sebuah home industry, bernama Home Industry Jaket Bilistic, bergerak di bidang produksi konveksi jaket kulit sintetis. Industri tersebut memiliki beberapa orang karyawan. Dalam proses pengerjaannya, industri tersebut memiliki beberapa risiko bahaya kesehatan dan keselamatan kerja yang mengancam setiap karyawannya. Bahaya tersebut antara lain: jam kerja yang relatif tinggi setiap harinya, perilaku karyawan yang mengabaikan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), dan tidak disediakannya anggaran pengobatan oleh pemilik industri.
Target luaran yang ingin dicapai adalah penerapan jam kerja untuk setiap karyawan yaitu maksimal 8 jam perhari atau 40 jam per minggu, penerangan di tempat kerja baik siang maupun malam hari untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja dalam mesin adan alatalat yang tajam, penggunaan APD selalu dilakukan pada setiap pekerjaan yang bisa mengundang bahaya pada kesehatan dan kecelakaan kerja, dan penyediaan anggaran kesehatan sebaiknya dilakukan dengan melakukan koordinasi dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) bidang kesehatan.
Metoda yang digunakan untuk mencapai target tersebut, tim pengabdian berusaha mengurangi risiko bahaya tersebut dengan memberikan edukasi tentang kesehatan dan keselamatan kerja yang dibutuhkan oleh setiap karyawan.
Pelaksanaan kegiatan dimulai dengan mengadakan survai ke Home Industry Jaket Bilistic untuk melakukan observasi pada kondisi industri serta para karyawannya, kemudian bermusyawarah untuk melakukan edukasi tentang kesehatan dan keselamatan kerja menyusun rencana kegiatan. Akhirnya edukasi dilakukan di lokasi industri tersebut dengan mengundang ketua RW 13 serta kader-kader kesehatan setempat. Hasil dari kegiatan ditunjukkan melalui peningkatan pengetahuan dari tes sebelum edukasi dengan tes sesudah edukasi. Peningkatan pengetahuan tentang kesehatan dan keselamatan kerja sebesar 34,06 point.
Referensi
Alamsyah, D., Muliawati, R., (2018). Kesehatan Masyarakat Ilmu Dan Seni.Yogyakarta: Nuha Medika, Hal. 189.
Candrianto. (2020). Pengenalan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Malang: CV Literasi Nusantara Abadi.
Dewi, P. I., & Aeni, N. (2012). Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Pegawai Pada Rutan Klas 1 Di Bandar Lampung. Jurnal Organisasi dan Manajemen, 2(2), 85-95.
Departemen Kesehatan RI. (2017). Survei Demografi dan Kesehahatan Indonesia Tahun 2017. Jakarta: Biro Pusat Statistik.
Disnakestrans Prov. Jabar. (2021). Laporan Dinas Tenaga Kesehatan dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat Tahun 2021.
Djatmiko, R. D. (2016) Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Yogyakarta: deepublish.
Ghozali, I. (2016) Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS 23. Edisi 8. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Juliana, Mariani., Anita Camelia., Anita Rahmiwati. (2018). Analisis Faktor Risiko Kelelahan Kerja Pada Karyawan Bagian Produksi Pt. Arwana Anugrah Keramik, Tbk. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat. 9(1):53-63.
Juliaudrey, L.T., (2015). Efektivitas Pengawasan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Oleh Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Sidoarjo sebagai Upaya Mewujudkan Budaya K3. Jurnal Kebijakan dan Manajemen Publik, Volume 3, Nomor 3, Hal.35
Kemenkes RI. (2021). Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS). Jakarta: Balitbang Kemenkes RI tahun 2021.
Mahdi, M.Ivan. (2022). Kasus Kecelakaan Kerja di Indonesia Alami Tren Meningkat https://dataindonesia.id/sektor-riil/detail/kasus-kecelakaan-kerja-di-indonesiaalami-tren-meningkat.
Mubarak, Wahit Iqbal dan Chayatin, Nurul. (2011). Ilmu Keperawatan Komunitas: Pengantar dan Teori. Jakarta: Salemba Medika.
Mulia, Q.S., Sulistiyani, Setyaningsih, Y., (2017). Analisis Higiene dan Sanitasi
Lingkungan Kerja Pada Pekerja Rumahan Industri Sepatu di Kabupaten Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, Volume 5, Nomor 5, Hal. 798 dan 799.
Mulyana, Deddy. (2015). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Edisi ke 19. Bandung: PT Rosdakarya.
Nurmianto, Eko. (2013). Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Surabaya: Guna Widya.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 05 Tahun 1996 Tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Peraturan Pemerintah RI no 50 tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
Peraturan Presiden Nomor 28 tahun 2016 Pasal 11 ayat (5) tentang Jaminan Kesehatan.
Permatasari, A., Rezal,F. dan Munandar. (2017). Faktor Yang berhubungan Dengan Kelelahan Kerja Pada Karyawan Matahari Departemen Store Cabang Lippo Plaza Kendari. JAMKESMAS. Kendari: Universitas Halu Oleo
Permenakertrans No.8 Tahun 2010 tentang Alat Pelindung Diri.
Suma’mur (2014). Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta : CV Haji Masagung
Tarwaka. (2017). Keselamatan dan Kesehatan Kerja Manajemen dan Implementasi K3 di Tempat Kerja. Surakarta: Harapan Press.
Undang Undang no.13 tahun 2003 Pasal 87 ayat (2) tentang Ketenagakerjaan
Wigjosoebroto, Sritomo. (2018). Ergonomi Studi Gerak dan Waktu. Surabaya: Gunawijaya.
Diterbitkan
Terbitan
Bagian

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.