KIAT-KIAT DALAM MENUMBUHKAN CINTA BUDAYA SUNDA DI KALANGAN GENERASI Z

https://doi.org/10.61296/jkbh.v7i3.383

Penulis

  • Yudi Permadi Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Padjadjaran
  • Onny Delisma Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Padjadjaran

Kata Kunci:

budaya Sunda; generasi Z; pelestarian budaya; Pendidikan; media digital.

Abstrak

Penelitian ini membahas berbagai kiat dalam menumbuhkan rasa cinta budaya Sunda di kalangan generasi Z yang hidup di tengah arus globalisasi dan perkembangan teknologi digital. Permasalahan utama yang diangkat adalah melemahnya kesadaran generasi muda terhadap nilai-nilai budaya lokal akibat dominasi budaya global yang seragam. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya menumbuhkan kecintaan terhadap budaya Sunda harus dilakukan melalui pendekatan multidimensional yang melibatkan peran pendidikan formal, keluarga, komunitas budaya, dan media digital. Integrasi budaya Sunda dalam kurikulum sekolah, penguatan peran keluarga sebagai agen sosialisasi nilai, pemanfaatan teknologi digital sebagai sarana kreatif, serta revitalisasi bahasa dan seni tradisional terbukti menjadi strategi efektif dalam membangun identitas dan kebanggaan budaya.

Referensi

Braun, V., & Clarke, V. (2006). Using thematic analysis in psychology. Qualitative Research in Psychology, 3(2), 77–101. https://doi.org/10.1191/1478088706qp063oa

Creswell, J. W. (2018). Research design: Qualitative, quantitative, and mixed methods approaches (5th ed.). Thousand Oaks, CA: Sage Publications.

Geertz, C. (1973). The interpretation of cultures: Selected essays. New York, NY: Basic Books.

Hidayat, T. (2017). Nilai-nilai budaya Sunda dalam konteks pendidikan karakter. Bandung: Alfabeta.

Jenkins, H. (2013). Textual poachers: Television fans and participatory culture (Updated 20th anniversary ed.). New York, NY: Routledge. https://doi.org/10.4324/9780203114336

Koentjaraningrat. (2009). Pengantar ilmu antropo-logi (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.

Moleong, L. J. (2019). Metodologi penelitian kualitatif (Edisi Revisi). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nasrullah, R. (2021). Budaya digital: Teori dan praktik komunikasi di era siber. Jakarta: Prenadamedia Group.

Prensky, M. (2011). Teaching digital natives: Partnering for real learning. Thousand Oaks, CA: Corwin Press.

Rahyono, F. X. (2019). Kearifan budaya dalam kata. Jakarta: Wedatama Widya Sastra.

Ratna, N. K. (2018). Estetika dan budaya Nusantara. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Setiawan, R. (2020). Bahasa Sunda di era globalisasi: Tantangan dan peluang. Jurnal Linguistik Indonesia, 38(1), 30–40. https://doi.org/10.26499/li.v38i1.2020

Sugiyono. (2020). Metode penelitian kualitatif, kuantitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suryani, N., & Permana, T. (2024). Kearifan lokal dalam pendidikan multikultural di Tatar Sunda. Jurnal Kajian Budaya Nusantara, 6(1), 10–18. https://doi.org/10.36706/jkbn. v6i1.2024

Tapscott, D. (2009). Grown up digital: How the net generation is changing your world. New York, NY: McGraw-Hill.

Diterbitkan

2025-10-30

Artikel Serupa

<< < 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > >> 

Anda juga bisa Mulai pencarian similarity tingkat lanjut untuk artikel ini.