BUDAYA SANTUN MELALUI PENGGUNAAN TINGKAT TUTUR HORMAT BAHASA SUNDA DENGAN PEMANFAATAN VOKATIF

BUDAYA SANTUN MELALUI PENGGUNAAN TINGKAT TUTUR HORMAT BAHASA SUNDA DENGAN PEMANFAATAN VOKATIF

https://doi.org/10.61296/kabuyutan.v2i1.127

Penulis

Kata Kunci:

sosiolinguistik, tingkat tutur hormat, vokatif, kategori, subkategori,

Abstrak

Budaya santun dalam kehidupan sehari-hari orang Sunda antara lain diwujudkan melalui penggunaan tingkat tutur hormat ketika orang Sunda berkomunikasi. Penggunaan tingkat tutur hormat dapat berorientasi terhadap diri sendiri dapat pula berorientasi terhadap orang lain. Tingkat tutur hormat ini secara linguistik ditandai dengan pilihan kata tertentu. Artikel ini membahas mekanisme penggunaan tingkat tutur hormat terhadap orang lain ketika terjadi peristiwa tutur disertai penggunaan vokatif di dalamnya. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Pengumpulan data menggunakan metode simak dengan teknik catat. Analisis data menggunakan metode padan pragmatik dengan pendekatan sosiolinguistik. Sumber data yang digunakan adalah sumber data tulis berupa novel berbahasa Sunda yang berjudul Rasiah Geulang Rantay (1997) karya Nanie. Pemilihan sumber data ini mempertimbangkan terdapatnya data yang diperlukan dalam penelitian. Berdasarkan karakteristik data yang diperlukan terpilih sembilan belas data yang memperlihatkan penggunaan tingkat tutur halus yang disertai dengan penggunaan vokatif. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa mekanisme penggunaan tingkat tutur hormat yang berorientasi terhadap orang lain yang disertai dengan pemakaian vokatif di dalamnya terbagi atas dua kategori, yaitu (1) tingkat tutur hormat yang terjadi di antara angggota keluarga, yang terdiri atas lima subkategori dengan tujuh jenis vokatif dan variasinya, (2) tingkat tutur hormat yang terjadi bukan di antara angggota keluarga, yang terdiri atas sembilan subkategori dengan delapan jenis vokatif.

Diterbitkan

2023-06-10