GUNUNG PADANG DALAM PERSPEKTIF MANUSKRIP DAN BUDAYA SUNDA DI ERA MILENIAL

GUNUNG PADANG DALAM PERSPEKTIF MANUSKRIP DAN BUDAYA SUNDA DI ERA MILENIAL

https://doi.org/10.61296/kabuyutan.v3i1.227

Penulis

  • Elis Suryani Nani Sumarlina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran
  • Undang Ahmad Darsa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran
  • Rangga Saptya Mohamad Permana Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran

Kata Kunci:

Gunung Padang, Perspektif Manuskrip, Kearifan Lokal Budaya Sunda

Abstrak

Eksistensi budaya yang berkembang di era milenial saat ini tidak terlepas dari budaya masa lampau, sebagai hasil perjalanan sejarah serta proses perubahan budaya dari masa ke masa. Namun, keberadaan Gunung Padang tersebut, baru-baru ini sedikit terusik oleh ketidaksepahaman para ahli, yang masing-masing bersikukuh sesuai dengan kepakarannya. Padahal, sepatutnyalah kita bergandengan tangan dalam upaya merawat dan melestarikan tinggalan nenek moyang dimaksud, apalagi kalau tempat tersebut sudah disepakati dan ditetapkan sebagai situs, yang eksistensinya tidak dapat dinilai dengan materi. Karena setiap bidang ilmu memiliki pendekatan dan metode kajiannya masing-masing. Aspek budaya dan kearifan lokal yang dimiliki oleh suatu daerah, setidaknya berguna untuk mengungkap tonggak bagi suatu kehidupan masyarakat. Kita menyadari bahwa bangsa yang maju adalah bangsa yang menghargai budayanya. Tinggi rendahnya peradaban suatu bangsa pun dapat dilihat dari tinggalan budayanya. Demikian halnya dengan karuhun ‘nenek moyang’ orang Sunda, yang memiliki manuskrip kuno yang tidak sedikit, yang di dalamnya menyimpan beragam ide, gagasan, dan pemikiran cemerlang, yang salah satunya berkaitan dengan Gunung Padang. Lewat manuskrip, dapat ditelusuri bahwa Gunung Padang termasuk ke dalam sistem tataruang kosmologis Sunda yang saling memengaruhi dengan tenaga-tenaga yang bersumber pada tempat-tempat yang ada di sekitarnya, baik secara geologis, geomorfologis, arkeologis, antropologis, filologis, historiografis, folklor, dan religi, yang tidak terlepas dari budaya zaman batu. Penelitian ini mencoba menelusuri keselarasan antara Gunung Padang dengan kearifan lokal budaya Sunda, dari kajian filologis, arkeologis, religi, dengan budaya Kenabian, melalui metode kajian filologis dan kajian budaya, sehingga didapatkan hubungan yang harmonis antar keduanya, melalui pendeskripaian data, sesuai dengan fakta yang ada.

Diterbitkan

2024-03-05