TEKS MANUSKRIP MANTRA SUNDA KETERJALINAN IRAMA, DIKSI, DAN SIMILE

https://doi.org/10.61296/kabuyutan.v4i1.313

Penulis

  • Elis Suryani Nani Sumarlina Fakultas Ilmu Budaya, Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran
  • Rangga Saptya Mohamad Permana Perpustakaan dan Sains Informasi, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjarana, Jatinangor, Sumedang
  • Undang Ahmad Darsa Fakultas Ilmu Budaya, Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran

Kata Kunci:

Teks Manuskrip Mantra Sunda; Keterjalinan irama; diksi; dan simile

Abstrak

Manuskrip sebagai dokumen budaya, teksnya di era generasi Z saat ini masih berperan dan memiliki fungsi yang sangat penting, karena mampu mengungkap makna yang bermanfaat sebagai referensi literasi bagi ilmu lain, khususnya bidang sastra, bahasa, budaya, dan komunikasi. Jika dilihat dari strukturnya, teks mantra Sunda termasuk ke dalam bentuk puisi Sunda, yang terikat oleh aturan kepuitisan sebuah karya sastra. Unsur irama, diksi, dan simile tidak terlepas dari rima dan citraan dalam upaya menunjang kepuitisan teks mantra itu sendiri, Keterjalinan unsur irama, diksi, dan simile menarik perhatian pembaca, membuat lebih hidup, serta dapat menimbulkan gambaran angan dan harapan. Irama dan diksi memperjelas makna dalam pembacaan dan teks mantra, demikian juga dengan simile mampu menghidupkan perasaan yang akan diungkapkan lebih nyata dan jelas, dan lebih ekspresif. Bahasa yang digunakan dalam teks mantra melalui keterjalinan irama, diksi, dan simile, melalui kata-kata yang susunan dan artinya sengaja disimpangkan dari susunan dan artinya yang biasa, menjadi luar biasa, untuk mendapatkan kesegaran dan kekuatan makna serta ekspresi dengan cara memanfaatkan irama, tekanan, diksi, serta simile melalui perbandingan, pertentangan, dan pertautan yang ada dalam sebuah teks mantra. Kajian ini termasuk penelitian kualitatif, melalui metode penelitian deskriptif analisis, dan metode kajian sastra lewat struktur puisi mantra dan maknanya, sehingga hasil dari keterjalinan irama, diksi, dan simile bermanfaat untuk mempejelas dan memperhalus perkataan (cerita) agar lebih indah’, karena bahasa itu dianggap hanya sekadar ‘bahan’, keindahan dan kehalusan bahasa menjelma setelah mengalami pengolahan melalui gubahan seorang pengarang.

Diterbitkan

2025-03-04