PENGGUNAAN VOKATIF UJANG DAN JANG DALAM NOVEL SI BOHIM JEUNG TUKANG SULAP KARYA SAMSOEDI: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK
KAJIAN SOSIOLINGUISTIK
Kata Kunci:
vokatif, vokatif utuh, vokatif penggalan, tingkat tutur, hubungan sosialAbstrak
ABSTRAK
Tulisan ini membahas penggunaan vokatif Ujang dan Jang dalam Novel Si Bohim jeung Tukang Sulap Karya Samsoedi: Kajian Sosiolinguistik. Metode penelitian bersifat deskriptif-kualitatif. Penyediaan atau pengumpulan data menggunakan metode simak, yakni menyimak pemakain vokatif Ujang dan Jang oleh penutur terhadap mitra tutur. Berdasarkah hasil penelitian dapat disimpulkan hal-hal berikut. Dari sumber data yang digunakan ditemukan empat belas data kalimat yang memuat vokatif utuh Ujang dan vokatif penggalan Jang. Dari 14 data kalimat tersebut, 10 data kalimat memuat vokatif Ujang dan 4 data memuat vokatif Jang. Penggunaan vokatif Ujang mendominasi penggunaan vokatif Jang. Berdadarkan penggunaan kode tingkat tutur, pada penggunaan vokatif Ujang yang berjumlah 10 data, 9 data terdapat dalam penggunaan kode tingkat tutur akrab dan 1 data terdapat dalam penggunaan kode tingkat tutur hormat. Pada penggunaan vokatif Jang yang berjumlah 4 data, 3 data terdapat dalam penggunaan kode tingkat tutur akrab dan 1 data terdapat dalam penggunaan kode tingkat tutur hormat. Dengan demikian penggunaan kode tingkat tutur akrab mendominasi. Artinya, vokatif Ujang dan Jang lebih sering digunakan dalam kode tingkat tutur akrab. Hubungan sosial penutur dengan mitra tutur dalam penggunaan vokatif Ujang dan Jang ada empat, yaitu kekeluargaan, kenalan baru, rekan bisnis, dan pesulap-penonton yang didominasi hubungan sosial kekeluargaan.
Kata kunci: vokatif, vokatif utuh, vokatif penggalan, tingkat tutur, hubungan
sosial
ABSTRACT
This article discusses the use of the vocatives Ujang and Jang in the novel Si Bohim jeung Tukang Sulap by Samsoedi: Sociolinguistic Study. The research method is descriptive-qualitative. Providing or collecting data using the listening method, namely listening to the use of the vocatives Ujang and Jang by speakers towards their speech partners. Based on the research results, the following can be concluded. From the data source used, fourteen sentence data were found containing the complete vocative of Ujang and fragmentary vocatives of Jang. Of the 14 sentence data, 10 sentence data contain the Ujang vocative and 4 data contain the Jang vocative. Ujang's vocative use dominates Jang's vocative use. Based on the use of speech level codes, there are 10 data on the use of the Ujang vocative, 9 data are contained in the use of the familiar speech level code and 1 data is contained in the use of the respectful speech level code. In the use of Jang's vocative, there are 4 data, 3 data are in the use of the familiar speech level code and 1 data is in the use of the respectful speech level code. Thus, the use of familiar speech level codes dominates. This means that the vocatives Ujang and Jang are more often used in familiar speech level codes. There are four social relationships between the speaker and his speech partner in the use of the vocatives Ujang and Jang, namely kinship, new acquaintances, business partners, and magician-audience, which are dominated by familial social relationships.
Key words: vocative, whole vocative, fragmentary vocative, level of speech, social relationship
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Hak Cipta (c) 2024 wahya

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.