KRISIS KETELADANAN DALAM PERIBAHASA SUNDA “CAI TI HILIR MAH KUMAHA TI GIRANGNA”

https://doi.org/10.61296/kabuyutan.v3i3.288

Penulis

  • R. Yudi Permadi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran
  • Agus Nero Sofyan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran

Kata Kunci:

krisis; keteladanan; peribahasa

Abstrak

Tulisan yang bertopik krisis keteladanan dalam peribahasa Sunda “ Cai ti hilir mah kumaha ti girangna” ini merupakan gambaran sifat manusia yang mengalami krisis keteladanan. Krisis keteladanan yang terjadi diakibatkan oleh tidak adanya suri teladan dari para pemimpin atau penguasa yang seharusnya menjadi anutan. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode kualitatif deskriptif. Peribahasa merupakan objek penelitian yang mengandung nilai-nilai kehidupan dan dapat dijadikan sebagai norma bagi masyarakat untuk dilaksanakan. Nuilai-nilai yang terkandung di dalam peribahasa selanjutnya akan dideskripsikan sehingga makna peribahasa tersebut menjadi terang benderang. Adapun makna yang terungkap dalam peribahasa “Cai ti hilir mah kumaha ti girangna” yaitu krisis keteladanan yang terjadi pada seorang pemimpin/penguasa akan berdampak serupa pada rakyat atau masyarakatnya.. Berdasarkan analisis yang dilakukan diperoleh hasil bahwa keteladanan merupakan cara yang ideal bagi seorang pemimpin/penguasa untuk dicontoh oleh rakyatnya.

Diterbitkan

2024-11-11