Meneropong Transisi Politik Kekuasaan Indonesia 2010-2015
Analisis Komunikasi Politik Jelang Pemilihan Presiden Republik Indonesia Tahun 2014
Kata Kunci:
transisi politik, komunikasi politik, kekuasaan, pemilihan presiden 2014, IndonesiaAbstrak
Setahun menjelang Pemilihan Presiden Republik Indonesia tahun 2014, telah banyak calon yang bertarung untuk menduduki pucuk kepemimpinan tertinggi di negara ini. Banyak di antaranya yang merupakan wajah-wajah lama, seperti Megawati Soekarnoputri, Prabowo Subianto, Wiranto dan Jusuf Kalla. Selain wajah-wajah lama tersebut, muncul pula beberapa tokoh politik baru yang pada saat itu muncul ke permukaan, di antaranya Joko Widodo, Mahfud MD, Hatta Rajasa, Surya Paloh, Aburizal Bakrie, Hary Tanoesoedibjo, dan Dahlan Ishkan, yang pada saat itu turut meramaikan bursa Pilpres 2014. Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengetahui bagaimana komunikasi politik yang dilakukan para calon presiden pada kontestasi politik Pilpres 2014 yang lalu. Kajian dalam artikel ini menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk menggambarkan data-data yang telah terkumpul semasa proses riset berlangsung. Data-data dikumpulkan dengan metode pengumpulan data berupa observasi dan telaah dokumen. Hasil menunjukkan bahwa komunikasi politik yang para capres lakukan jelang Pilpres 2014 ini cenderung mengarah pada pencitraan diri mereka melalui media. Sebagai pemilik modal, Aburizal Bakri dan Surya Paloh bisa menggunakan kekuasaan mereka untuk mengiklankan diri mereka secara intensif melalui media-media yang mereka miliki. Para capres lain seperti Hatta Rajasa juga sudah “melempar” iklan pada masyarakat dan disiarkan di beberapa televisi swasta nasional pada saat itu. Fenomena koalisi di kalangan partai politik juga mewarnai ranah komunikasi politik jelang Pilpres RI 2014. Parpol-parpol yang mengusung capres mulai ramai mengajak serta parpol lain untuk mendukung manuver yang sedang dan akan mereka lakukan pada saat itu.
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Hak Cipta (c) 2022 Rangga Saptya Mohamad Permana, Elis Suryani Nani Sumarlina, Undang Ahmad Darsa

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.