PROGRAM PODSESIF DI MUSEUM GEDUNG SATE

https://doi.org/10.61296/jkbh.v7i1.301

Penulis

  • Dian Sinaga Perpustakaan dan Sains Informasi, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjarana, Jatinangor, Sumedang
  • Fitri Perdana Perpustakaan dan Sains Informasi, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjarana, Jatinangor, Sumedang

Kata Kunci:

Museum Gedung Sate; Program PODSESIF; Podcast Sejarah Interaktif

Abstrak

Museum Gedung Sate Menyimpan Banyak Informasi, Sedangkan Informasi Akan Menjadi Sebuah Pengetahuan. Pengetahuan Adalah Sesuatu Yang Mafaatkan Bagi Manusia Untuk Belajar Mengenai Dunia, Yang Seiring Waktu Dapat Berkembang Berdasarkan Informasi Yang Didapat. Sebuah Pengetahuan Dapat Berubah-Rubah Dari Informasi Yang Telat Didapat. Ilmu Tidak Hanya Diperoleh Dari Pendidikan Formal, Namun Ilmu Juga Bisa Didapatkan Di Luar Pendidikan Formal. PODSESIF Menjadi Salah Satu Program Museum Gedung Sate Dalam Memperkaya Sumber Informasi Bagi Pengunjung. Tujuan Penelitian Ini Adalah Untuk Mengetahui Program Podsesif Dalam Menyediakan Dan Menyebarluaskan Informasi Sejarah Secara Digital Bagi Masyarakat. Penelitian Ini Menggunakan Metode Kualitatif Dengan Observasi, Wawancara, Dan Studi Kepustakaan. Kesimpulannya Bahwa Museum Gedung Sate Memiliki Potensi Besar Sebagai Destinasi Sumber Belajar Bagi Masyarakat. Museum Gedung Sate Memiliki Banyak Program, Diantaranya Program “PODSESIF” Yang Merupakan Singkatan Dari “Podcast Sejarah Inspiratif” Merupakan Judul Utama Dari Program Podcast Yang Ada Di Museum Gedung Sate. Posdcast Ini Berisi Topik Yang Mengedukasi Namun Disampaikan Dengan Santai Dan Menghibur, Seputar Sejarah-Sejarah Yang Ada Di Indonesia, Jawa Barat Dan Dunia, Baik Itu Sejarah Kuno Maupun Sejarah Kontemporer. Podcast Museum Gedung Sate Ini Kemudian Diupload Di Media Sosial, Seperti Spotify Dan Instagram. Media Ini Dimanfaatkan Sebagai Sarana Penyebarluasan Informasi Sejarah Bagi Masyarakat. PODSESIF Memiliki Episode Baru Setiap Minggu, Kini PODSESIF Museum Gedung Sate Sudah Memiliki 3 Season Dengan 13 Episode Dan Akan Terus Bertambah.

Referensi

Afifuddin, & Saebani, B. A. (2012). Meto-dologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Pustaka Setia.

Hadi, S. (1995). Metodologi Research Jilid 3. Yogyakarta: Andi Offset

Lasi Lazi, J. (2010). Information institutions for the 21st century. Paper presented at the 4th International Conference "European Guidelines for Cooperation of Libraries, Archives and Museums", BAM 2010, Sarajevo, Zenica, Bosni and Herzegovina, 12-13 November 2010.

Mantra, I. B. (2008). Filsafat Penelitian dan Metode Penelitian Sosial (Edisi 2). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Matindas, R. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia; lewat Konsep AKU. (ambisi, kenyataan dan usaha). Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

Pendit, P. L. (1992). Makna Informasi: Lanjutan dari Sebuah Perdebatan. Kesaint-Blanc.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. PT Alfabet.

Robbins, S. P., & Coulter, M. (2010). Manajemen (edisi kesepuluh). Jakarta: Erlangga.

Smiraglia, R. P. (2014). The elements of knowledge organization. Springer.

Sutaarga, M. A. (1998). Pedoman penyeleng-garaan dan pengelolaan museum. Direktorat Jenderal Kebudayaan, Jakarta.

Diterbitkan

2025-02-10

Artikel Serupa

<< < 1 2 3 4 5 > >> 

Anda juga bisa Mulai pencarian similarity tingkat lanjut untuk artikel ini.