VOKATIF PROFESI BAHASA SUNDA
Kata Kunci:
vokatif profesi, bentuk, kata utuh, penggalan, distribusiAbstrak
ABSTRAK
Penelitian ini mencoba mengungkapkan vokatif profesi bahasa Sunda dalam perspektif morfologi dan sintaksis dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data menggunakan metode simak dengan teknik catat. Analisis data menggunakan pendekatan morfologi dan sintaksis. Sumber data menggunakan empat buah buku fiksi berbahasa Sunda sebagai sampel, yaitu (1) Teu Tulus Paeh Nundutan/TTPN karya Ki Umbara, 2013; (2) Oleh-Oleh Pertempuran/OOP karya Rukmana Hs. 2006; (3) Ki Merebot/KM karya Ahmad Bakri, 2016; (4) Carita Nyi Halimah/CNH karya Samsoedi, 2018. Berdasarkan sumber data, ada sembilan belas data vokatif profesi yang ditemukan, yang secara bentuk terbagi dua, yaitu bentuk tunggal berjumlah lima belas data, yaitu (1) Guru ‘Guru’ (dua data), (2) Dokter ‘Dokter’ (empat data), (3) Suster ‘Suster’ (dua data), (4) Mandor ‘Mandor’ (dua data), dan (5) Koki ‘Koki’ (satu data) berwujud kata utuh serta (6) Dok ‘Dok’ (dua data) dan (7) Ndor ‘Ndor’ (dua data) berwujud penggalan. Vokatif profesi bentuk kombinasi berjumlah empat data, yaitu (8) Pa Mantri ‘Pak Mantri’ (tiga data) dan (9) Pa Supir ‘Pak Supir’ (satu data). Vokatif profesi terdapat dalam kalimat deklaratif, imperatif, interogatif, dan eksklamatif masing-masing berjumlah 2, 2, 11, dan 4 data. Vokatif profesi lebih sering muncul dalam kalimat interogatif. Vokatif profesi berposisi pada awal kalimat atau inisial, tengah kalimat atau medial, dan akhir kalimat atau final masing-masing 1, 1, dan 17 data. Vokatif profesi ini lebih sering berdistribusi pada akhir kalimat. Dapat disimpulkan bahwa vokatif profesi bahasa Sunda sering muncul dalam bentuk tunggal berwujud kata utuh dalam kalimat interogatif pada
akhir kalimat.
Kata kunci: vokatif profesi; bentuk; kata utuh; penggalan; distribusi
Referensi
Alwi, dkk. (2000). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi 3. Jakarta: Balai
Pustaka.
Quirk, Randolph and Sidney Greenbaum. (1983). A University Grammar of
English. Harlow: Longman.
Sudaryat, dkk. (2013). Tata Basa Sunda Kiwari. Bandung: Yrama Widya.
Wahya, R. Yudi Permadi dan Taufik Ampera. (2023a). Mengenal Vokatif dalam
Bahasa Sunda. Bandung: Semiotika.
Wahya, R. Yudi Permadi dan Taufik Ampera. (2023b).”Vokatif Penghormatan
Bahasa Sunda dalam Perspektif Sintaksis” dalam Kajian Budaya dan
Humaniora Vol. 5, No. 1, Februari 2023: 54-62
Wahya dan Tatang Suparman. (2023), Vokatif Bahasa Sunda dalam Perspektif
Sosiolinguistik. Baturaja: Laditri Karya.
Wahya dan Tatang Suparman. (2024). Dimensi Sintaksis Penggunaan Konstruksi Vokatif Kombinasi Kekerabatn dan Nama Diri dalam Buku Fiksi Bahasa Sunda. Kabuyutan: Jurnal Kajian Ilmu Sosial dan Humaniora Berbasis Kearifan Lokal Vol. 3, No. 1, Maret 2024: 47.
Wahya, dan Ferry Parsaulian Pakpahan. (2024). Perspektif Sintaktis terhadap Penggunaan Vokatif Kombinasi Bahasa Sunda dalam Kumpulan Cerita Pendek Kanyaah Kolot Karya Karna Yudibrata. Jurnal Kajian Budaya dan Humaniora Vol. 6, No. 3, Oktober 2024: 251-258
Wahya. (2025a). Vokatif Penghormatan Adén dan Dén ‘Tuan’ Bahasa Sunda dalam Perspektif Sintaksis. Jurnal Kajian Budaya dan Humaniora Vol. 7, No. 2, Juni 2025: 119-125
Wahya. (2025b). Vokatif Bahasa Sunda dalam Perspektif Sintaksis. Baturaja: Laditri Karya.
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Kajian Budaya dan Humaniora

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.