STRATEGI BERKOMUNIKASI VERBAL ORANG SUNDA MENGGUNAKAN VOKATIF KEKERABATAN DAN VOKATIF NAMA DIRI DISERTAI TINGKAT TUTUR

STRATEGI BERKOMUNIKASI VERBAL ORANG SUNDA MENGGUNAKAN VOKATIF KEKERABATAN DAN VOKATIF NAMA DIRI DISERTAI TINGKAT TUTUR

https://doi.org/10.61296/jkbh.v6i2.235

Penulis

Kata Kunci:

strategi berkomunikasi, vokatif kekerabatan, vokatif nama diri, vokatif kombinasi kekerabatan dan nama diri, tingkat tutur

Abstrak

Bahasa Sunda sebagai bahasa alamiah masih digunakan sebagai alat komunikasi, baik dalam ranah keluarga maupun dalam ranah di luar keluarga oleh etnik Sunda di Indonesia. Sebagai sarana komunikasi, bahasa ini kaya dengan vokatif, di antaranya vokatif kekerabatan, vokatif nama diri, dan vokatif kombinasi kekerbatan dan nama diri. Tulisan ini membahas ketiga jenis vokatif tersebut dikaitkan dengan penggunaan tingkat tutur dalam bahasa Sunda sebagai strategi komunikasi verbal orang Sunda. Penelitian bersifat deskriptif kualitatif. Penyediaan data menggunakan metode simak dengan teknik cakap. Penganalisisan data menggunakan metode padan pragmatik dengan pendekatan sosiolinguistik. Berdasarkan kriteria data yang telah ditetapkan dari sumber data yang layak, terpilih 39 data yang memuat vokatif kekerabatan, vokatif nama diri, dan vokatif kombinasi kekerabatan dan nama diri. Dari data sejumlah itu, ditemukan sebanyak 13 data memuat vokatif kekerabatan saja, 10 data memuat vokatif nama diri saja, dan 16 data memuat vokatif kombinasi kekerabatan dan nama diri. Sejalan dengan kriteria data tersebut disertai penggunaan tingkat tutur, kemudian dikaitkan dengan strategi berkomunikasi verbal orang Sunda, sebanyak 13 data berkaitan dengan strategi kesantunan berkomunikasi orang Sunda, 10 data berkaitan dengan strategi keakraban berkomunikasi verbal orang Sunda, dan 16 data berkaitan dengan strategi kesantunan sekaligus keakraban berkomunikasi verbal orang Sunda. Berdasarkan wujud data vokatif kekerabatan dan jenis kode tingkat tutur yang menyertainya, strategi kesantunan berkomunikasi verbal orang Sunda terdiri atas (1) menciptakan hubungan agak santun, (2) menciptakan hubungan santun, (3) menciptakan hubungan lebih santun, dan (4) menciptakan hubungan sangat santun, baik dalam ranah keluarga maupun di luar ranah keluarga. Berdasarkan wujud vokatif nama diri dan jenis kode tingkat tutur yang menyertainya, strategi keakraban berkomunikai verbal orang Sunda terdiri atas (1) menciptakan hubungan lebih akrab, dan (2) menciptakan hubungan akrab, baik dalam ranah keluarga maupun di luar ranah keluarga. Selanjutnya, berdasarkan wujud vokatif kombinasi kekerabatan dan nama diri serta jenis kode tingkat tutur yang menyertainya, strategi kesantunan sekaligus keakraban berkomunikai verbal orang Sunda terdiri atas (1) menciptakan hubungan santun sekaligus akrab, (2) menciptakan hubungan lebih santun sekaligus lebih akrab, (3) menciptakan hubungan lebih santun sekaligus akrab, dan (4) menciptakan hubungan sangat
santun sekaligus akrab.

Referensi

Bachari, Andika Duta dan Dase Erwin Juansah. (2017). Pragmatik: Analisis Penggunaan Bahasa. Bandung: Prodi Linguistik SPS Universitas Pendidikan Indonesia.

Bissantz, Annette S. et al. (1987). Language Files. Ohio: The Ohio State University Department of Linguistics.

Finegan, Edward. (2012). Language Its Structure and Use. Boston: Wadsworth Cengage Learning.

Fromkin, Victoria and Robert Rodman. (1993). An Intruduction Language. Fort Worth: Harcourt Brace Jovanovich College Publisher.

Kridalaksana, Harimurti. (2008). Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Mustansyir, Rizal. (1988) Filsafat Bahasa Aneka Masalah Arti dan Upaya Pemecahannya. Jakarta: Prima Karya.

Quirk, Randolph and Sidney Greenbaum (1983). A Universitu Grammar of English. Harlow: Longman.

Rokhman, Fathur dan Surahmat. (2020). Linguistik Disruptif Pendekatan Kekinian Memahami Perkembanagn Bahasa. Jakarta: Bumi Aksara.

Sudaryat, Yayat, Abud Prawirasumantri, Karna Yudibrata. (2013). Tata Basa Sunda.Kiwari. Bandung: Yrama Widya.

Sumarsono. (2004). Buku Ajar Filsafat Bahasa. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

Tamsyah. Budi Rahayu. (2015). Kamus Undak Usuk Basa Sunda Sareng Conto Larapna dina Kalimah. Bandung: Geger Sunten.

Wahya. (2022). ” Vocatife Use of People's Names and Family Relationships in Sundanese Conversation in Three Internet Sites in 2022”. Journal Sampurasun: Interdisciplinary Studies for Cultural Heritage Vol. 8, Number 2, December 2022.

Wahya dan Tatang Suparman. (2023a). Vokatif Bahasa Sunda dalam Perspektif Sosiolinguistik. Baturaja: Laditri Karya.

Wahya dan Tatang Suparman. (2023b). ”Kesantunan Berbahasa Sunda Melalui Penggunaan Vokatif Engkang: Perspektif Sosiolinguistik”. Kabuyutan: Jurnal Kajian Ilmu Sosial dan Humaniora Berbasis Kearifan Lokal. Vol. 2, No. 3, November 2023: 199-204.

Wahya, R. Yudi Permadi, dan Taufik Ampera. (2023). Mengenal Vokatif dalam Bahasa Sunda. Bandung: Semiotika.

Wijana, I Dewa Putu. (1996). Dasar-Dasar Pragmatik. Yogyakarta:Andi.

Diterbitkan

2024-06-13

Artikel Serupa

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > >> 

Anda juga bisa Mulai pencarian similarity tingkat lanjut untuk artikel ini.