REGENERASI EKSISTENSI KESENIAN KUDA KOSONG DI CIANJUR PROVINSI JAWA BARAT

https://doi.org/10.61296/jkbh.v7i3.385

Penulis

Kata Kunci:

kesenian Kuda Kosong; regenerasi; generasi; pelestarian; Cianjur

Abstrak

Kelangsungan eksistensi seni Kuda Kosong sebagai wujud karya seni masyarakat Cianjur Jawa Barat harus terus diupayakan perkembangannya agar dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman sehingga seni tersebut dapat dilesatarikan keberadaanya. Penelitian ini berjudul, “Regenerasi Eksistensi Kesenian Kuda Kosong di Cianjur Provinsi Jawa Barat”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode deskriptif kualitatif dengan teknik pendekatan/pemupuan etnografis, yakni mengumpulkan data dengan cara wawancara dan observasi. Sistem regenerasi merupakan satu di antara cara upaya untuk melestarikan keterampilan pementasan kesenian Kuda Kosong di Cianjur. Permasalahan utamanya adalah sistem regenerasi dan proses regenerasi kesenian Kuda Kosong melalui sistem transmisi vertikal dan sistem transmisi horizontal yang masih jauh dari harapan. Penelitian ini bertujuan menganalisis regenerasi eksistensi kesenian Kuda Kosong Cianjur. Regenerasi terjadi baik dalam pengaturan tradisional maupun kontemporer.
Hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa hubungan keluarga memiliki peran genetik dalam proses regenerasi kesenian Kuda Kosong, baik melalui sistem tradisional maupun melalui sistem kontemporer yang digunakan dalam proses regenerasi bentuk kesenian Kuda Kosong di Cianjur. Sistem regenerasi secara tradisional berlangsung dalam konteks keluarga dan masyarakat. Sistem regenerasi secara kontemporer ialah pengunaan media sosial, pelatihan, dan pertunjukan kesenian Kuda Kosong di Cianjur. Hal ini bertujuan pula untuk mempromosikan kesenian Kuda Kosong kepada khalayak umum dengan jangkauan yang lebih luas melalui peran serta generasi penerus dan para pelaku seni khususnya yang berperan aktif dalam pelestarian kesenian Kuda Kosong di wilayah Cianjur Provinsi Jawa Barat.

Referensi

Berry, John W. (1999). Psikologi Lintas Budaya: Riset dan Aplikasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Choerunisa, D. (2016). “Ajen Budaya Tradisi Kuda Kosong di Kabupaten Cianjur Pikeun Bahan Pangajaran

Maca SMA Kelas XII”. (Skripsi Sarjana Tidak Diterbitkan) Program Studi Pendidikan Bahasa Sunda Fakultas

Bahasa dan Sastra Universitas Pendidikan Indonesia: Jawa Barat.

Endraswara, Suwardi. (2006). Metodologi Pene-litian Kebudayaan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Gunardi, G. (2014). Peran Budaya ‘Mikanyaah Munding’ dalam Konservasi Seni Tradisi Sunda. Panggung, 24 (4), 329-334. doi:

Kayam, Umar (1981). Seni Tradisi Masyarakat. Jakarta: Sinar Harapan.

Mubah, A. S. (2011). “Revitalisasi Identitas Kultural Indonesia di Tengah Upaya Homogenisasi Global”. [Online]. Media Jurnal Global dan Strategis, 5 (3), 251–260. doi: journal.unair.ac.id (Diakses: Bandung, 11 Februari 2019).

Muslim, P. P. (2019). “Kuda Kosong dalam Nalar Aksentuasi Islam Lokal Cianjur”. [Online]. Cipasung Cendekia: Jurnal Pesantren dan Madrasah, 1 (2), hlm. 15-20. doi: jurnal.iaic.ac.id. (Diakses: Bandung, 25 Agustus 2019).

Nur, Tajudin, Tb. Chaeru Nugraha, Agus Nero Sofyan, Nani Sunarni, Lia Maulia Indrayani, Nany Ismail, M. Zulfi Abdul Malik. (2023). Edukasi Dan Pendam-pingan Perajin Dan Pengusaha Batik Di Kabupaten Garut. Kumawula, 6, (1), 173-182. https://doi.org/10.24198/kumawula. v6i1.44832.

Pitaloka, D. A. (2018). Sejarah Kuda Kosong. [Online]. Tersedia di https://budaya-ind.

Scholte, J. (2001). The Globalization of World Politics. Oxford: Oxford University Press.

Sita, P. S. (2013). Pengaruh Kebudayaan Asing terhadap Kebudayaan Indonesia di Kalangan Remaja. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh November.

Sofyan, N. Agus, Kunto Sofianto, Maman Sutirman, Dadang Suganda. (2018). Pembelajaran dan Pelatihan Kesenian Tradisional Babud di Pangandaran Jawa Barat Sebagai Warisan Budaya Leluhur. Dharmakarya, 7 (2), 84-89. doi: 10.24198/ dharmakarya. v7i2.

Sofyan, N.A., Kunto Sofianto, Maman Sutirman, Dadang Suganda. (2020). Pembelajaran dan Pelatihan Seni Karinding di Kabupaten Ciamis Sebagai Upaya Pelestarian Budaya Leluhur Sunda. Dharmakarya, 9, (1), 59-64. https://doi. org/10.24198/dharmakarya.v9i1.

Sofyan, N.A., R. Yudi Permadi, Tb. Ace Fahrullah, Tubagus Chaeru Nugraha. (2023). Pembelajaran Dan Pelatihan Seni Tari Tunggul Kawung Di Kota Bogor Sebagai Pelestarian Budaya Sunda. Midang, 1, (3), 113-119. https://doi.org/ 10.24198/midang.v1i3.50427.

Sumardjo, Yakob. (2000). Filsafat Seni. Bandung: Ganesa ITB.

Sumiati, Lilis. (2014). Transformasi Tari Jayengrana Karya R. Ono Lesmana Kartadikusumah: Kajian Dinamika Nilai Estetik. Disertasi. Bandung: Program Doktoral Universitas Padjadjaran.

Susanto, A.S. (1983). Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial. Jakarta: Bina Cipta.

Wikandia, Rosikin. (2016). Pelestarian Dan Pengembangan Seni Ajeng Sinar Pusaka Pada Penyambutan Pengantin Khas Karawang. Panggung, 26 (1), 59-69. doi: 10.26742/panggung.v26il.162.

Wawancara

Tatang Setiadi, sebagai seniman sekaligus pimpinan Sanggar

Seni Perceka (67 Tahun), Juni 2024 di Taman Budaya Jawa Barat (Dago Tea House) Bandung.

Diterbitkan

2025-10-30

Artikel Serupa

<< < 1 2 3 > >> 

Anda juga bisa Mulai pencarian similarity tingkat lanjut untuk artikel ini.