KONTRIBUSI PULAU JAWA UNTUK KULTUR SINEMA INDONESIA: KAJIAN SINGKAT FESTIVAL-FESTIVAL FILM DI PULAU JAWA
KONTRIBUSI PULAU JAWA UNTUK KULTUR SINEMA INDONESIA: KAJIAN SINGKAT FESTIVAL-FESTIVAL FILM DI PULAU JAWA
Kata Kunci:
Festival; film; Pulau Jawa; kultur sinema; IndonesiaAbstrak
Festival film merupakan salah satu fenomena yang menarik untuk dikaji karena sifatnya yang multidisipliner, karena kita bisa mengkaji festival film dari berbagai sudut pandang, mulai dari perspektif ekonomi, manajemen, budaya, sejarah, hingga geografi. Terkait dengan festival film, Indonesia sendiri memiliki banyak festival film yang rutin diadakan setiap tahunnya baik yang berskala nasional maupun regional, khususnya di Pulau Jawa. Di Pulau Jawa sendiri, beberapa festival film telah lama diselenggarakan dan rutin diadakan setiap tahunnya, baik itu festival film internasional seperti Festival Film Bandung (FFB) di Bandung, ARKIPEL di Jakarta, atau Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) di Yogyakarta, serta festival film berskala nasional, seperti Festival Film Purbalingga (FFP) di Purbalingga dan Malang Film Festival (MAFI Fest) di Malang. Tujuan dari kajian ini adalah untuk untuk memberikan gambaran mengenai kondisi festival film di Indonesia secara umum, dan khususnya lima festival film di Pulau Jawa yang disebutkan sebelumnya. Penulis menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan kajian literatur dalam kajian ini. Hasil menunjukkan bahwa meski mayoritas festival film di Indonesia masih berupa audience festivals, namun setidaknya festival-festival film di Indonesia sudah dalam trek yang benar dan turut mendukung kemajuan industri film Indonesia karena seringkali menjadi titik awal perjuangan para sineas nasional maupun internasional asal Indonesia. Pulau Jawa masih menjadi barometer festival film di Indonesia, dengan berbagai misi, kepentingan dan genre yang diusung oleh masing-masing festival tersebut. Hal ini juga berlaku untuk lima festival film di Pulau Jawa, yakni FFB, ARKIPEL, JAFF, FFP dan MAFI Fest. Mulai dari program festival hingga film-film yang disajikan kepada penonton festival, kelima festival film tersebut memiliki kualitas tersendiri, yang masing-masing berkontribusi untuk kultur sinema Indonesia.
Referensi
Anya, A. (2016). Indonesian Short Movie Prenjak Wins Award at Cannes - Art & Culture - The Jakarta Post. Diambil 22 April 2019, dari https://www.thejakartapost.com/life/2016/05/20/indonesian-short-movie-prenjak-wins-award-at-cannes.html
Ardiyanti, H. (2017). Perfilman Indonesia: Perkembangan dan Kebijakan, Sebuah Telaah dari Perspektif Industri Budaya. Kajian, 22(2), 163–179. Diambil dari https://jurnal.dpr.go.id/index.php/kajian/article/view/1521
Chismar, W. G., & Brandman, A. (2014). Summer Film Festivals for Kids: Building Fond Memories and Brand Identity. Summer Academe: A Journal of Higher Education, 8, 2–9. https://doi.org/https://doi.org/10.5203/sa.v8i0.517
Klimek, C. (2018). From programmer to curator: How film festivals are pushing the boundaries of new media and expanded cinema. Canadian Journal of Film Studies, 27(1), 73–87. https://doi.org/10.3138/CJFS.27.1.2017-0016
Kusnandar, V. B. (2021). Enam Provinsi Jawa Paling Padat di Indonesia. Diambil 8 Maret 2022, dari https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/09/14/enam-provinsi-jawa-paling-padat-di-indonesia
Ministry of Education and Culture Republic of Indonesia. (2019). Filming in Indonesia. Jakarta: Film Development Center.
Peranson, M. (2008). First You Get the Power, Then You Get the Money: Two Models of Film Festivals. Cinéaste, 33(3), 37–43. Diambil dari http://www.jstor.org/stable/41690661
Pusparisa, Y. (2021). Mayoritas Komunitas Film Indonesia Ada di Jawa. Diambil 8 Maret 2022, dari https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/03/30/mayoritas-komunitas-film-indonesia-ada-di-jawa
Puspita, D. C., & Suharto, B. (2023). Communication Strategy to Make MAFI Fest Become a Sustainable Local Film Festival. JURNAL LENSA MUTIARA KOMUNIKASI, 7(1), 23–36. https://doi.org/10.51544/jlmk.v7i1.3849
Ratna, L. (2007). Indonesian short films after Reformasi 1998. Inter-Asia Cultural Studies, 8(2), 304–307. https://doi.org/10.1080/14649370701238805
Setiawati, S. R. (2019). Konsepsi Ruang Urban Yogyakarta dalam Kurasi Festival Film Dokumenter dan Jogja-NETPAC Asian Film Festival 2019. Urban: Jurnal Seni Urban, 3(1), 1–88. Diambil dari https://jurbalurban.pascasarjanaikj.ac.id/index.php/jurnalurban/article/view/28
Shabana, A. (2019). Peran Strategis Festival Film bagi Publik. In R. Lifi (Ed.), Direktori Festival Film Indonesia dan Dunia (Edisi Revisi) (hal. xxv–xxxv). Jakarta: Dewan Kesenian Jakarta.
Sjafei, H. (2022). Metode Penelitian Studi Literatur, Apa Itu? Diambil 22 September 2023, dari https://buku.kompas.com/read/2051/metode-penelitian-studi-literatur-apa-itu
Stevens, K. (2017). Between Like and Love: Cinephilia and connected viewing in film festival audiences. Participations, 14(2), 660–681. Diambil dari http://www.participations.org/Volume 14/Issue 2/34.pdf
Stevens, K. (2018). Across and in-between: Transcending disciplinary borders in film festival studies. Fusion, 14, 46–59. Diambil dari http://www.fusion-journal.com/across-and-in-between-transcending-disciplinary-borders-in-film-festival-studies/
Sukarelawati, E. (2016). Ratusan Film Pendek Bersaing pada “Malang Film Festival.” Diambil 22 September 2023, dari https://jatim.antaranews.com/berita/174102/ratusan-film-pendek-bersaing-pada-malang-film-festival
Tanti, D. S., & Ginanjar. (2019). Strategi Promosi Wisata Purbalingga melalui Festival Film. Jurnal Visi Komunikasi, 18(1), 77–100. Diambil dari https://publikasi.mercubuana.ac.id/index.php/viskom/article/view/6519
Teguh, I. (2018). Sejarah Festival Film Indonesia: Enam Dekade Saksi Pasang Surut. Diambil 28 April 2022, dari https://tirto.id/sejarah-festival-film-indonesia-enam-dekade-saksi-pasang-surut-dbsm
Tentang Forum Film Bandung. (2022). Diambil 8 April 2022, dari https://www.festivalfilmbandung.com/p/tentang-forum-film-bandung.html
Thompson, K., & Bordwell, D. (2010). Film History: An Introduction (3 ed.). New York: McGraw-Hill Education.
Valck, de, M., & Loist, S. (2009). Film Festival Studies: An Overview of a Burgeoning Field. In D. Iordanova & R. Rhyne (Ed.), Film Festival Yearbook 1: The Festival Circuit (hal. 179–215). St. Andrews: St. Andrews Film Studies.
Yazid, N. (2019). Direktori Festival Film Indonesia dan Dunia (Edisi Revisi). (R. Lifi, Ed.). Jakarta: Dewan Kesenian Jakarta.
Diterbitkan
Terbitan
Bagian

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.